c1c9b269 bcf5 4573 9ca1 d4c6c8c69d15

REFLEKSI SABDA ALLAH ALA “LECTIO DIVINA.” IV

Rm Yohanes Subani,Pr

1. Kutipan Injil :Lukas 13:22-30

2. Pembuka

Saudara-saudari terkasih, Injil hari Minggu ini menampilkan Yesus yang sedang menuju Yerusalem. Dalam perjalanan, Ia tidak hanya berjalan secara fisik, tetapi juga mempersiapkan murid-murid-Nya untuk perjalanan iman menuju keselamatan. Pertanyaan tentang jumlah orang yang diselamatkan dijawab Yesus dengan ajakan personal: “Berjuanglah!”—sebuah undangan untuk sungguh-sungguh masuk dalam hati Allah.

3. Judul Refleksi : Pintu Sempit: Jalan yang Mengantar pada Hidup

4. Isi Refleksi – 5W + 1H

Perikop ini terjadi ketika Yesus sedang dalam perjalanan menuju Yerusalem. Kota Yerusalem menjadi simbol pemenuhan rencana Allah: di sanalah Yesus akan menderita, wafat, dan bangkit demi keselamatan.

4.4. Kapan peristiwa ini terjadi?

Peristiwa ini terjadi menjelang akhir pelayanan Yesus, ketika Ia semakin menegaskan pesan inti misi-Nya: panggilan menuju pertobatan sejati dan keselamatan dalam Kerajaan Allah.

4.5. Mengapa Yesus mengatakan ini?

Yesus ingin menegaskan bahwa keselamatan adalah anugerah Allah, tetapi menuntut tanggapan serius. Tidak cukup hanya “mengaku mengenal Yesus”; yang dituntut adalah perubahan hati dan hidup yang selaras dengan Injil.

4.6. Bagaimana kita menanggapinya?

Kita dipanggil untuk masuk melalui “pintu sempit” dengan hidup rendah hati, penuh kasih, dan berani meninggalkan dosa. Jalan ini memang tidak mudah, tetapi hanya inilah jalan menuju kebahagiaan sejati di dalam Allah.

5. Pertanyaan Refleksi Pribadi

1. Apa saja “beban” dalam hidup saya (ego, dosa, kebencian, kelekatan duniawi) yang membuat saya sulit masuk melalui pintu sempit?

2. Apakah saya selama ini hanya merasa “dekat” dengan Yesus lewat rutinitas Gereja, atau sungguh hidup dalam relasi pribadi dengan-Nya?

3. Jika pintu itu tiba-tiba ditutup malam ini, apakah saya sudah siap masuk atau masih tertahan di luar karena hati saya belum bertobat?

4. Bagaimana saya bisa berjuang lebih konkret untuk hidup sederhana, rendah hati, dan penuh kasih dalam keluarga, pekerjaan, dan pelayanan?

6. Doa Penutup

Tuhan Yesus yang penuh kasih, Engkau mengundang kami untuk masuk melalui pintu sempit. Ajarilah kami melepaskan ego dan dosa, agar hati kami ringan melangkah menuju-Mu. Semoga hidup kami setiap hari menjadi perjuangan penuh kasih untuk semakin dekat dengan-Mu, sehingga kelak Engkau mengenal kami sebagai sahabat-Mu. Amin

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *